Padang, Faceminang.com -
Jelang tutup tahun 2011, perampok bersenjata api mengganas di siang
bolong, di Kototangah, Kota Padang. Dua perampok menggasak laptop, dua
telepon seluler merek Blackberry dan Nokia, di rumah Darianto, 55, Jalan
Kotopulai No. 23, RT 02/RW 03, kemarin (27/12). Dalam melancarkan
aksinya, perampok memukul dan menyekap Keken Ayu Lestari, 21, putri
Darianto, yang saat kejadian sendirian di rumah.
Hingga tadi malam polisi belum berhasil membekuk kedua perampok. Namun, ciri-ciri bandit itu sudah diketahui. Sebuah telepon seluler milik salah seorang perampok yang tertinggal di rumah korban, juga akan memudahkan polisi melacak dan memburu perampok.
Informasi yang dikumpulkan Padang Ekspres menyebutkan, perampok mendatangi rumah Darianto sekitar pukul 11.15 WIB. Kebetulan saat itu, di rumah hanya ada Keken, yang saat ini tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi Unand.
Sutiman, 34, salah seorang keluarga korban menyebutkan kedua orangtua Keken sedang dinas. Darianto, guru olah raga SMA Negeri 1 Padang, ke Yogyakarta mengikuti study tour, sementara ibu Keken, sedang mengajar di SMA Negeri 6 Padang. “Kakak korban juga tidak di rumah. Rumah itu sering kosong kalau siang. Kalaupun ada yang menunggui, itu hanya Keken,” kata Sutiman kepada Padang Ekspres.
Pengakuan Keken kepada Sutiman, awalnya perampok berpura-pura menanyakan orangtuanya. Setelah dijawab sedang tak di rumah, perampok meminta nomor handphone orangtuanya. Keken yang tak menaruh curiga sedikitpun, langsung masuk ke kamar mengambil handphone untuk melihat nomor orangtuanya.
Saat ke luar dari kamar, perampok langsung menodongkan pistol ke Keken, yang juga keponakan Komisaris Polisi Deslim, perwira Ditlantas Polda Sumbar. Keken sempat berteriak, tapi langsung dipukul dengan pistol tersebut. Ada lima kali pukulan menghantam bagian tengkuk Keken. Saat itu, perampok juga sempat menembak dinding untuk menakut-nakuti Keken. Namun teriakan Keken dan suara letusan pistol tak begitu terdengar oleh tetangga.
Perampok kemudian mengikat Keken dengan kabel lsitrik, dan membekap mulutnya dengan handuk. Keken dimasukkan ke kamar. Sejurus kemudian, kedua perampok menggasak barang-barang berharga di dalam rumah. Dua telepon seluler dan sebuah laptop disikat.
Selanjutnya kedua perampok kabur menggunakan sepeda motor Honda Revo warna putih ke arah Jalan By Pass, Kototangah. Tak lama berselang, Keken berhasil menyingkirkan handuk dari mulutnya. Dia pun berteriak sekeras-kerasnya. Barulah para tetangga berhamburan ke rumah Keken, dan membawa Keken ke RS Yos Sudarso. Ada luka memar di bagian kepala dan tengkuk Keken.
“Menurut Keken, satu pelaku memakai jaket hitam dan celana pendek. Badannya besar dan tinggi. Pelaku yang satu lagi, badannya pendek dan mengunakan helm,” tutur Sutiman.
Setelah lokasi kejadian diperiksa, polisi menemukan bekas tembakan dan satu proyektil peluru di balik pintu kamar. Polisi juga mengamankan kabel listrik dan handuk warna biru yang digunakan perampok untuk mengikat Keken. Kecuali itu, sebuah telepon seluler merek Sony Ericsson, milik salah seorang perampok, juga dibawa polisi. Sejauh ini polisi belum membuka apa saja informasi di dalam, telepon tersebut.
Kanit SPK Shif I Polresta Padang Ipda Harmon menyebutkan, senjata api yang digunakan perampok diduga jenis revolver. Ini disimpulkan setelah polisi mengidentifikasi proyektil yang didapat di TKP (Tempat Kejadian Peristiwa). Selain memburu perampok, polisi juga menelusuri detail jenis senjata yang digunakan. “Dari mana asal senjata hingga sampai ke tangan perampok, juga kami selidiki.”
Hingga tadi malam polisi belum berhasil membekuk kedua perampok. Namun, ciri-ciri bandit itu sudah diketahui. Sebuah telepon seluler milik salah seorang perampok yang tertinggal di rumah korban, juga akan memudahkan polisi melacak dan memburu perampok.
Informasi yang dikumpulkan Padang Ekspres menyebutkan, perampok mendatangi rumah Darianto sekitar pukul 11.15 WIB. Kebetulan saat itu, di rumah hanya ada Keken, yang saat ini tercatat sebagai mahasiswi Fakultas Ekonomi Unand.
Sutiman, 34, salah seorang keluarga korban menyebutkan kedua orangtua Keken sedang dinas. Darianto, guru olah raga SMA Negeri 1 Padang, ke Yogyakarta mengikuti study tour, sementara ibu Keken, sedang mengajar di SMA Negeri 6 Padang. “Kakak korban juga tidak di rumah. Rumah itu sering kosong kalau siang. Kalaupun ada yang menunggui, itu hanya Keken,” kata Sutiman kepada Padang Ekspres.
Pengakuan Keken kepada Sutiman, awalnya perampok berpura-pura menanyakan orangtuanya. Setelah dijawab sedang tak di rumah, perampok meminta nomor handphone orangtuanya. Keken yang tak menaruh curiga sedikitpun, langsung masuk ke kamar mengambil handphone untuk melihat nomor orangtuanya.
Saat ke luar dari kamar, perampok langsung menodongkan pistol ke Keken, yang juga keponakan Komisaris Polisi Deslim, perwira Ditlantas Polda Sumbar. Keken sempat berteriak, tapi langsung dipukul dengan pistol tersebut. Ada lima kali pukulan menghantam bagian tengkuk Keken. Saat itu, perampok juga sempat menembak dinding untuk menakut-nakuti Keken. Namun teriakan Keken dan suara letusan pistol tak begitu terdengar oleh tetangga.
Perampok kemudian mengikat Keken dengan kabel lsitrik, dan membekap mulutnya dengan handuk. Keken dimasukkan ke kamar. Sejurus kemudian, kedua perampok menggasak barang-barang berharga di dalam rumah. Dua telepon seluler dan sebuah laptop disikat.
Selanjutnya kedua perampok kabur menggunakan sepeda motor Honda Revo warna putih ke arah Jalan By Pass, Kototangah. Tak lama berselang, Keken berhasil menyingkirkan handuk dari mulutnya. Dia pun berteriak sekeras-kerasnya. Barulah para tetangga berhamburan ke rumah Keken, dan membawa Keken ke RS Yos Sudarso. Ada luka memar di bagian kepala dan tengkuk Keken.
“Menurut Keken, satu pelaku memakai jaket hitam dan celana pendek. Badannya besar dan tinggi. Pelaku yang satu lagi, badannya pendek dan mengunakan helm,” tutur Sutiman.
Setelah lokasi kejadian diperiksa, polisi menemukan bekas tembakan dan satu proyektil peluru di balik pintu kamar. Polisi juga mengamankan kabel listrik dan handuk warna biru yang digunakan perampok untuk mengikat Keken. Kecuali itu, sebuah telepon seluler merek Sony Ericsson, milik salah seorang perampok, juga dibawa polisi. Sejauh ini polisi belum membuka apa saja informasi di dalam, telepon tersebut.
Kanit SPK Shif I Polresta Padang Ipda Harmon menyebutkan, senjata api yang digunakan perampok diduga jenis revolver. Ini disimpulkan setelah polisi mengidentifikasi proyektil yang didapat di TKP (Tempat Kejadian Peristiwa). Selain memburu perampok, polisi juga menelusuri detail jenis senjata yang digunakan. “Dari mana asal senjata hingga sampai ke tangan perampok, juga kami selidiki.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar