RANAH MINANG

Mounting created Bloggif Mounting created Bloggif

Minggu, 05 Februari 2012

Bismillahirrahmannirrahim,
Assalamu’alaikum Warahmatullahiwabarakatuh,
Alhamdulillahirabil alamin assaltuwassala mu’ala asrafil al mbiyaiwarmursalim waalaalihi wasahbihi ajmain amaba’du,

NAN AMBO HORMATI URANG TUO NINIAK MAMAK ALIM ULAMA CENDIKIA CADIAK PANDAI,SULUAH BENDANG DINAGARI,,SARATO URANG MUDO NAN CAPEK KAKI RINGAN TANGAN NDAK KATINGGALAN JUO JO BUNDO KANDUANG LIMPAPEH RUMAH NAN GADANG

DUNSANAK AMBO NAN AMBO MULIAKAN
Malam ini, kita bersyukur kehadirat Allah SWT, karena kita kembali dapat menyelenggarakan peringatan Maulid Nabi Besar Muhammad SAW. , merupakan wujud penghormatan yang dalam dari segenap bangsa kita kepada Nabi Muhammad SAW. Beliau bukan saja seorang Nabi dan seorang Rasul Allah, tetapi juga adalah pemimpin umat manusia. Ajaran Islam yang beliau sampaikan telah mengubah wajah dunia dan peradaban ke arah yang lebih baik, lebih manusiawi dan lebih beradab dibandingkan dengan waktu-waktu sebelumnya.

Bagi kaum muslimin, Nabi Muhammad SAW diyakini sebagai contoh dan teladan yang terbaik bagi umat manusia. Pada diri Beliau terpancar kecerdasan yang luar biasa, kepribadian yang Agung, akhlak yang mulia, dan kepemimpinan yang tegas namun bijaksana. Namun demikian, Beliau tetaplah seorang manusia. Ajaran Islam melarang umatnya untuk mengkultuskan seseorang lebih daripada batas-batas yang wajar. Ajaran tauhid yang merupakan fundament dari ajaran Islam menekankan Ke-Esaan Tuhan. Islam melarang umatnya untuk menyetarakan apa saja yang ada didalam alam semesta ini dengan Tuhan Sang Pencipta. Orientasi kehidupan hanyalah kepada Tuhan. Dengan demikian, manusia adalah sama dan sederajat.

Nabi Muhammad SAW telah berjuang tanpa kenal lelah untuk menyampaikan ajaran tauhid, seperti saya katakan tadi. Beliau pun berjuang untuk menegakan akhlak yang sangat penting kedudukannya dalam kehidupan umat manusia. Beliau juga berjuang untuk menciptakan tatanan masyarakat yang adil, aman, damai dan sejahtera. Perjuangan itu dilakukan lebih kurang 13 tahun di Mekah, dan 10 tahun di Madinah. Nabi Muhammad SAW bukan sekedar seorang Nabi yang berhasil menyampaikan risalah keagamaan, Beliau juga mampu menerapkan ajaran itu dalam kenyataan masyarakat ketika Beliau hidup. Tidak sedikit para sejarawan yang menyimpulkan bahwa Madinah di Zaman Nabi adalah gambaran ideal sebuah masyarakat yang dikehendaki oleh ajaran Islam, tentu sesuai dengan perkembangan dan keadaan pada zamannya.

  Dunsanak yang saya muliakan,
Di masa sekarang umat Islam tetap berkewajiban untuk mencontoh masyarakat ideal sebagaimana telah diwujudkan oleh Nabi Muhammad SAW di Madinah. Masyarakat Madinah adalah masyarakat yang majemuk, yang terdiri atas berbagai komponen etnik dan agama. Piagam Madinah yang dijadikan sebagai konstitusi tertulis dalam menata kehidupan masyarakat Madinah, menyatukan seluruh komunitas dengan tetap menghargai keragaman dan kebebasan. Seluruh warga Madinah berkewajiban untuk mempertahankan wilayah dari setiap ancaman dan serangan dari manapun datangnya. Setiap warga berkewajiban untuk bekerja demi membangun kesejahteraan dan kemakmuran bersama. Aturan-aturan hukum ditegakkan, dan setiap bentuk pelanggaran mendapatkan putusan hakim yang bebas, yang adil, dan yang tidak memihak.

Bangsa Indonesia sesungguhnya dapat memetik pelajaran yang demikian banyak dari perikehidupan Rasullullah, tentu dengan sungguh-sungguh memperhatikan perkembangan zaman dan memperhatikan pula lingkungan masyarakat kita sendiri. Ajaran-ajaran Islam sejauh menyangkut kehidupan sosial, ekonomi dan kemasyarakatan memang hanya memberikan azas-azasnya saja. Rasullullah telah memberikan contoh dalam menerapkannya di zaman beliau. Bangsa Indonesia dapat menggali dan menimba inspirasi dari semua itu untuk membangun dan memajukan kehidupan bangsa dan negara kita di masa sekarang dan masa depan.

  Dunsanak  yang saya hormati,
Dalam kehidupan orang-perseorangan, ke-Imanan, akhlak, keteladanan yang diberikan oleh Nabi Muhammad SAW sangatlah penting untuk kita perhatikan. Meskipun Beliau adalah seorang Rasul Allah Nabi Muhammad tidak pernah melalaikan kewajibannya menjalankan ibadah dalam rangka mendekatkan diri kepada Tuhan. Beliau dikenal sebagai seorang yang sangat sabar, jujur, amanah, memegang janji dan bertutur kata lembut kepada setiap orang. Sebab itulah di masa muda, Beliau mendapat julukan sebagai Al-Amin yang artinya orang yang dapat dipercaya. Namun ada masanya, Rasullallah harus bersikap tegas, apabila Beliau berhadapan kasus-kasus hukum dan keadilan.Sejarah mencatat beberapa kali Rasullullah memutuskan kasus-kasus hukum dengan tegas dan adil dan beberapa kali terlibat memimpin peperangan.

Perang adalah pilihan terkhir yang diambil ketika hak-hak sebuah bangsa, sebuah masyarakat ditindas secara sewenang-wenang. Namun, ajaran slam melarang umatnya untuk melakukan agresi. Perang dilakukan semata-mata untuk mempertahankan diri, menegakan keadilan, serta menolak penindasan dan kekejaman. Perang bukan dilakukan sewenang-wenang untuk menindas kelompok-kelompok, apalagi menjajah bangsa lain.

Akhlak pribadi Rasullallah, seperti saya katakan tadi, sangat fundamental untuk diteladani setiap pemimpin dalam masyarakat kita. Kalau saja semua pemimpin diantara kita, kita semua, sejak dulu berperilaku jujur, amanah dan teguh memegang janji, mungkin sudah lama bangsa kita terbebas dari kemiskinan dan keterbelakangan. Kalau kita semua berakhlak mulia dan memegang amanah tentu tidak akan terjadi penyalahgunaan kekuasaan dan wewenang, termasuk korupsi dan kejahatan lainnya. Kalau saja semua diantara kita bersikap sabar dan bertutur kata lembut kepada sesame, mungkin tidak terlalu banyak energi yang terbuang untuk meyelesaikan konflik dan ketegangan dalam masyarakat kita. Kita akan bersama-sama bergerak maju, menyelesaikan tantangan-tantangan yang kita hadapi bersama. Kita mungkin saja berbeda, namun kita tetap bersatu dan saling hormat-menghormati satu sama lain.

Dunsanak ambo nan dimuliakan Allah swt,
Tidak akan ada kemajuan tanpa perjuangan, dan usaha bersama. Ajaran Islam telah mengajarkan kepada kita bahwa Allah SWT tidak akan mengubah nasib suatu bangsa, kalau bangsa itu tidak berjuang keras untuk memperbaiki nasibnya sendiri. Rasulullah juga telah mencontohkan kepada kita, ajaran Islam, mustahil akan tersebar tanpa perjuangan. Masyarakat Madinah yang adil, aman, tenteram dan sejahtera, tidak mungkin terwujud tanpa kerja keras dan pengorbanan dari seluruh komponen masyarakatnya. Bangsa dan negara kitapun tidak akan pernah berubah nasibnya kalau segenap komponen bangsa tidak bersatu-padu, berjuang dan bekerja keras untuk memperbaiki nasibnya, nasib kita semua.

Di tengah-tengah persaingan Global dewasa ini, bangsa kita harus pandai-pandai memanfaatkan segala peluang yang ada, kita tidak boleh lengah dan lalai. Kelengahan dan kelalaian akan menyebabkan kita kehilangan kesempatan dan momentum, dan akhirnya menjadi bangsa yang kalah dan bangsa yang merugi.

  Dunsanak  ambo
Bangsa kita adalah bangsa penganut agama Islam yang terbesar di dunia. Secara kuantitatif jumlah pemeluk Islam lebih banyak, jika di banding pemeluk agama Islam di semua negara-negara Timur Tengah. Karena itu adalah keliru, jika dunia dan media massa barat hanya melihat Islam di sekitar Timur Tengah saja. Kita bersyukur, dalam beberapa tahun belakangan ini, masyarakat Internasional mulai memperhatikan kaum muslimin di negeri kita yang secara historis, sosiologis dan kultural memang menunjukan keunikannya sendiri. Di dunia ini hanya ada satu Islam, namun kita harus mengakui ada banyak masyarakat Muslim di dunia ini.

Saya tentu tidak memiliki kapasitas untuk menilai dan penafsiran ajaran Islam karena saya bukanlah seorang ahli di bidang itu. Namun, saya berkeyakinan bahwa umat Islam di negeri kita akan mampu menampilkan wajah Islam yang lebih mendekati bentuknya yang ideal, apabila kita sungguh-sungguh menggali ajaran-ajaran Islam dan menerapkannnya dengan menimbang-nimbang realitas dunia modern dan problematika yang dihadapi oleh masyarakat kita sendiri.

Ajaran dasar sosial politik Islam misalnya, sangat menekankan asas musyawarah dan mengedepankan norma-norma hukum. Itikad baik, keikhlasan, keadilan dan kemanusiaan menjadi semangatnya. Hak-hak dasar manusia terutama kebebasan dan kemerdekaan pribadi diakui dan dijunjung tinggi.

Di bidang ekonomi, Islam mengedepankan keadilan dan keberpihakannya kepada kaum yang lemah. Keberadaan bangsa-bangsa diakui dan prinsip-prinsip hukum internasional telah sejak awal dikemukakan, baik di dalam Al-Quran, Sunah dan praktek-praktek, baik di zaman Nabi dan para sahabat.

Di bidang sosial, Islam menekankan kesamaan derajat, menjunjung tinggi hak-hak kaum perempuan, kemerdekaan menjalankan agama masing-masing mengutamakan pendidikan, ilmu pengetahuan dan menghormati ekpresi kebudayaan masyarakat sepanjang, sejalan dengan norma-norma akhlak dan sopan santun.

Hadirin yang saya muliakan,
Secara sadar atau tidak sadar, masyarakat kita sebenarnya telah berupaya untuk mewujudkan prinsip-prinsip ajaran Islam seperti yang saya katakan tadi. Tentu kita harus lebih banyak lagi berbuat dan berusaha. Kita tidak terlalu mengedepankan nama dan istilah, tetapi kita lebih mengedepankan substansi, nilai dan hakiki.


Dengan cara seperti saya uraikan tadi, saya percaya, Islam benar-benar akan menjadi rahmatanlilahi’alamin di negeri kita. Ajaran Islam benar-benar akan menjadi rahmat bagi bangsa kita dan dirasakan manfaatnya oleh siapa saja, baik yang beragama Islam maupun yang bukan beragama Islam. Itulah Islam yang dalam berbagai kesempatan, saya katakan sebagai Islam yang berwajah damai, moderat, demokratis dan toleran terhadap kemajemukan serta mendorong umatnya kearah kemajuan.

Di tengah kesalahpahaman kultural dan peradaban. khususnya antara barat dan Islam dewasa ini, sudah menjadi kewajiban bagi umat Islam Indonesia untuk menunjukan kepada Dunia Barat, bahwa Islam dan umat Islam tidaklah sepantasnya dikaitkan dengan kekerasan dan terorisme. Kekerasan dan terorisme dapat terjadi dimana saja, tanpa terkait dengan agama atau keyakinan suatu kelompok masyarakat. Terorisme di Irlandia utara, India Selatan dan Srilanka tidak ada kaitannya dengan pemeluk Islam. Tidaklah bijaksana, jika dunia barat menyalahkan Islam dengan terjadinya kekerasan dan terorisme. Akar terorisme bukan terletak pada agama, melainkan pada hakekatnya terletak pada ketidakadilan, penindasan, ekploitasi dan perlakuan sewenang-wenang.



Hadirin yang saya muliakan,
Demikianlah sambutan saya, dalam memperingati Maulid Nabi besar Muhammad SAW tahun ini. Mudah-mudahan, apa yang saya kemukakan tadi dapat menggugah kesadaran kita bersama, khususnya umat Islam terhadap ajaran-ajaran dan suri tauladan yang dicontohkan Nabi Muhammad SAW.

Akhirnya, kepada Allah SWT jualah kita memohon ampun dan pertolongan, dan kepada-Nya jualah kita mengembalikan segala persoalan. Semoga Allah SWT senantiasa membuka pintu hati kita ke arah kebenaran dan membimbing kita ke jalan yang lurus.
aamiinn yarabball allamiin


  RINA PILI
Wassalmu’alaikum warahmatullahiwabarakatuh.

Tidak ada komentar: