Dengan luas 100m2, danau ini merupakan
kejaiban alam yang luar biasa dan tempat yang tepat untuk menenangkan
diri dan menikmati hidup yang tenang.
Untuk sampai ke danau, pengunjung harus
mengambil jalan curam menurun dari Bukittinggi. Perjalanan akan
berliku-liku dan bertikungan tajam. 44 belokan di jalan ini diberi
nama, Kelok 44. Perjalanan ke danau akan memukau Anda dengan
pemandangan luar biasa ke arah danau biru berkilauan dan bukit-bukit
sekitarnya.
Danau ini lebih dari sekedar landmark
indah, danau ini juga merupakan bagian dari warisan budaya masyarakat
setempat. Legenda “Bujang Sembilan” (kira-kira diterjemahkan sebagai
“Sembilan pria muda”) berlatar sekitar danau ini. Menurut cerita rakyat
setempat, salah seorang pria dalam cerita itu mati dengan terjun ke
kawah, kemudian kawah meluas, membentuk sebuah danau.
Dengan mengagumi pemandangan dan
kedamaian sekitar danua, kunjungan ke Danau Maninjau akan membuat Anda
santai dan disegarkan. Jika Anda mencari pemandangan yang fantastis,
resor Maninjau bertengger di puncak bukit dan menawarkan beberapa
pemandangan terbaik danau.
Desa Maninjau terletak di dekat danau
dan sejumlah orang terkenal Indonesia menyebutnya sebagai rumah. Buya
HAMKA, salah satu novelis paling terkenal di Indonesia, lahir di sini.
HAMKA menulis Tenggelamnya Kapal Van der Wijk yang penomenal. Orang
terkenal lainya yang lahir di sini adalah Rangkayo Rasuna Said, salah
satu pahlawan nasional Indonesia. Namanya telah diabadikan sebagai
salah satu jalan protokol di Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar