RANAH MINANG

Mounting created Bloggif Mounting created Bloggif

Sabtu, 09 Maret 2013

Akhlak kepada alam semesta Document Transcript

  •  BAB I PENDAHULUANManusia sebagai khalifah di bumi memiliki kewajiban untuk menjaga keseimbanganalam.Dunia yang menjadi tempat tinggal manusia beserta isinya sama-sama makhluk Allahyang selalu memuji asma-Nya. Merusak alam berarti secara tidak lansung akan merusakkehidupan manusia karena manusia sangat bergantung pada alam. Akhlak kepada alam berartitingkah laku kita kepada lingkungan sekitar,bagaimana kita bisa menjaga apa yang adadisekitar kita baik berupa hewan,tumbuh-tumbuhan,gunung,sungai dan lain sebagainya.Bahkan secara lebih luas,akhlak kepada alam berarti bagaimana cara kita berbuat baik kepadaseluruh ciptaan Allah yang ada di alam semesta.Al-Qur‟an telah mengingatkan manusia bahwa segala kerusakan yang ada didunia ini akibatdari perbuatan manusia. Manusia serakah yang hanya mementigkan kepentingan dirinya demimendapatkan kenikmatan dunia . Allah berfirman :Artinya:”Telah nampak kerusakan di darat dan dilaut disababkan kerena ulah tangan-tanganmanusia”(Ar-Rum:41)Apa yang disebutkan oleh al-Qur‟an pada ayat diatas telah dapat kita lihat sejak dahulu.Kerusan yang ada di alam seperti global warning adalah salah satu bukti bahwa manusialahyang sebenarnya merusak alam ini.Dan ketika pemanasan global ini semakin parah, barulahmanusia sadar dan mencoba untuk memperbaikinya.Rosulullah telah memberikan contoh kepada umatnya agar selalu menjaga dan berbuat baikkepada semua makhluk Allah. Hal ini nampak ketika Nabi Muhammad melarang pasukanislam untuk merusak bangunan,tanaman ketika berperang. Bahkan dikisahkan dalam suatuhadits bahwa ada seorang wanita pelacur yang diselamatkan oleh Allah dari siksa api nerakakarena memberi minum seekor anjing yang kehausan. Dari kisah diatas, kita dapat mengambilibrah bahwa islam adalah agama yang agung yang tidak hanya mengatur hubungan antaramanusia dan manusia atau antara manusia dengan tuhannya, namun islam juga mengaturtentang hubungan antara manusia dan alam. Akhlak Kepada Alam Semesta | 3
  • 5. BAB II PEMBAHASANPENGERTIAN AKHLAKMenurut bahasa (etimologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak darikhuluq (khuluqun)yangberarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atautabiat.Akhlak disamakan dengan kesusilaan,sopan santun.Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriahmanusia,seperti raut wajah, gerak anggota badan dan seluruh tubuh. Dalam bahasaYunanikataKhuluq ini disampaikan dengan kata ethicos atau ethos artinya adab kebiasaan, perasaan batinkecenderungan hati untuk melakukanperbuatan. Ethicos kemudian berubah menjadi etikaAKHLAK KEPADA ALAMAlam ialah segala sesuatu yang ada di langit dan di bumi besertaisinya, selain Allah.Allahmelalui al quran mewajibkan kepada manusiauntuk mengenal alam semesta beserta isinya.Manusia sebagai khalifah diberi kemampuan oleh Allah untuk mengelola bumi dan mengelolaalam semesta ini.Manusia diturunkan kebumi untuk membawa rahmat dan cinta kasih kepadaalam seisinya.Olehkarena itu, manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadapalamsekitarnya, yakni melestarikannya dengan baik. Akhlak Kepada Alam Semesta | 4
  • 6. Dasar kewajiban berakhlak kepada alam dan sekitarnya1. bahwa manusia hidup dan mati berada di alam, yaitu bumi.2. bahwa alam merupakan salah satu hal pokok yang dibicarakan oleh Alqur‟an .3. bahwa Allah memerintahkan kepada manusia untuk menjagapelestarian alam yang bersifat umum dan yang khusus .4. bahwa Allah memerintahkan kepadaa manusia untuk mengambilmanfaat yang sebesar- besarnya dari alam, agar kehidupannyamenjadi makmur.5. manusia berkewajiban mewujudkan kemakmurandan kebahagiaan di muka bumi.Manusia hidup bergantung pada alam sekitar. Mula-mula merekahidup secara berpindah-pindah (nomaden) mencari tempat-tempat yangmenyediakan hidup dan makan. Mereka laluberpindah-pindah dari suatutempat ke tempat lain setelah bahan makanan habis dan tidakdidapat. Namunseiring dengan kemajuan kehidupan manusia, bukan berartiketergantungandan kebutuhannya terhadap alam semakin berkurang.Mereka tetapmembutuhkan alam sekitarnya bagi kemakmuran dan kesejahteraanhidupnya.Untuk itu, manusia harus menjaga keharmonisan hubungannyadengan alam dan makhluk disekitarnya, yaitu dengan cara berakhlak yangbaik kepadanya.Dalam ajaran Islam, akhlak kepada alam seisinya dikaitkandengan tugas manusia sebagikhalifah di muka bumi.ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:"Sesungguhnya Aku hendak menjadikanseorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan(khalifah) di bumiitu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkandarah, padahalkami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau danmensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:"Sesungguhnya Aku mengetahuiapa yang tidak kamu ketahui".(QS. Al Baqarah[2] : 30).Akhlak manusia terhadap alam bukan hanya semata-mata untuk kepentingan alam, tetapi jauhdari itu untuk memelihara, melestarikan danmemakmurkan alam.Dengan memenuhi kebutuhannya sehinggakemakmuran, kesejahteraan, dan keharmonisan hidupdapat terjaga. Akhlak Kepada Alam Semesta | 5
  • 7. Berikut ini hadist-hadist tentang wajibnya menyayangi binatang di sekitar kita. : :Dari „Abdullah bin „Amr, ia berkata : Rasulullah SAW bersabda, “Orang-orang yangpenyayang itu disayangi oleh Allah yang Maha Penyayang. Maka sayangilah yang di bumi,niscaya yang berada di langit menyayangi kalian”.[HR. Tirmidzi juz 3, hal. 216, no. 1989, dan ia berkata : Ini hadits hasan shahih]Hewanatau binatang merupakan makhluk Allah yang diciptakan bagi melengkapi kehidupanmanusia.Melaluinya manusia mendapat pelbagai manfaat dan kebaikan.Bintang yangdiciptakan Allah begitu banyak jenis dan spesiesnya.Ada yang hidup di darat, ada di lautanbahkan ada yang hidup di kedua-duanya. Bintang juga makhluk Allah yang diberikan nyawadan mempunyai perasaan, hanya sahaja ia tidak memiliki akal fikiran seperti manusia yangdiciptakan untuk menjadi khalifah Allah s.w.t di muka bumi. CARA MEMBANGUN AKHLAK TERHADAP FLORA FAUNA2.1 Revitalisasi Ajaran Agama Bentuk ajaran agama yang didominasi dogma-dogma yang sempit perlu diperluas.Kontekstualisasi agama perlu diperbanyak agar cakrawala pemikiran dan tindakan lebih luas, tidak hanya sekedar ritual keagamaan saja.Untuk pembelajaran di kelas perlu dilakukan aksi nyata dibanding pembelajaran yang menekankan aspek kognitif saja.2.2 Tadabbur Alam Alam yang kita tempati sungguh eksotik. Birunya laut, gemuruh ombak, hijaunya alam dengan aneka flora dan faunanya adalah anugrah Tuhan yang tiada tara. Keeksotikan dan keindahan alam adalah modal untuk kita berfikir, merenung, dan bermuara pada aktifitas untuk memanfaatkan, mengelola, dan menjaga dengan penuh tanggung jawab. Akhlak Kepada Alam Semesta | 6
  • 8. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering) -nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; Sungguh (terdapat) tanda- tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Al-Baqarah : 1642.3 Muhasabah dari Fenomena Alam Panas bumi yang semakin meningkat, bencana alam yang sering kita dengar, musim yang tidak teratur, dan rusaknya lapisan ozon adalah fenomena alam yang mestinya menjadi sumber muhasabah bagi setiap individu terhadap berbagai aktifitas yang telah dilakukan selama ini.Rusaknya alam pada wilayah tertentu berdampak pada kekacauan lingkungan di seluruh permukaan bumi.Jadi dalam konteks muhasabah terhadap lingkungan tidak berfikir dan bertindak secara sempit pada wilayah lokal tempat kita tinggal, namun kesadaran atas tanggung jawab diri sebagai warga dunia. Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Ar-Ruum : 412.4 Berpartisipasi dalam Program Hijau Program hijau semakin banyak variasinya.Banyaknya acara tersebut sudah seharusnya bukan sekedar acara sensasional atau seremonial tanpa makna, namun lebih dari itu. Acara –acara tersebut perlu penghayatan, sebab aktifitas tanpa penghayatan tidak akan efektif. Setiap individu mestinya dapat memilih dari berbagai program hijau yang sesuai dengan kemampuan dan karakteristik dirinya. Ibu rumah tangga dapat melaksanakan program hijau dari aktifitas di rumah tangga seperti pengelolaan sampah rumah tangga, Pak Sopir dapat berpartisipasi dengan membatasi emisi kendaraan bermotornya, pengelola super market perlu mengganti kantong plastik dengan kantong yang dapat didaur ulang, dan lain sebagainya. Jika setiap profesi melaksanakan program hijau sesuai dengan karakteristik profesi yang dijalaninya maka akhlak yang baik lingkungan akan terbentuk bermula dari akhlak yang baik profesi. Akhlak Kepada Alam Semesta | 7
  • 9. 2.5 Program Reward and Punishment Akhlak yang baik terhadap lingkungan juga dapat dibentuk melalui program reward and punishment. Pemerintah dapat memberi reward kepada siapa saja yang berprestasi dalam menjaga kelestarian lingkungan, dan program ini telah dilaksanakan. Namun program punishment terhadap siapa saja yang melakukan aktifitas yang dapat atau berpotensi merusak lingkungan belum dilakukan dengan tegas.Adab dan akhlak terhadap hewanSebagian umat Islam salah memahami doktrin Islam tentang najis besar (najis mughaladzah)yang berasal dari hewan.Kesalahan pemahaman ini mengakibatkan tindakan di luar bataskewajaran terhadap binatang yang dinilai membawa kenajisan, seperti anjing.Padahal Islammengajarkan sikap lemah lembut terhadap binatang apapun.Kalaupun kita harus membunuh karena mereka karena mengganggu atau memang untukdimakan, ditetapkan oleh Allah harus dengan cara-cara yang lembut dan kasih, jauh daripenyiksaan. Akhlak Kepada Alam Semesta | 8
  • 10. Adab akhlak kepada hewan dan binatang yang perlu diamalkan 1. Memberinya makan dan minum apabila hewan itu lapar dan haus, karena Rasulullah s.a.w bersabda : “Kasihanilah siapa yang ada di bumi ini, niscaya kalian dikasihani oleh yang ada di langit” (Riwayat At-Tirmizi no.1924) 2. Menyayangi dan memberikan kasih sayang kepadanya, sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w ketika para sahabatnya menjadikan burung sebagai sasaran memanah. “Allah melaknat orang yang menjadikan alam yang bernyawa sebagai sasaran”(Riwayat Bukhari no. 5515, Muslim no.1958, Ahmad no. 6223) Beliau juga telah melarang mengurung atau mengikat binatang ternak untuk dibunuh dengan dipanah/ditombak dan sejenisnya beliau juga telah bersabda. “Siapakah gerangan yang telah menyakiti perasaan burung ini karena anaknya?Kembalikanlah kepadanya anak-anaknya”. Beliau mengatakan hal tersebut setelah beliau melihat seekor burung berputar-putar mencari anak-anaknya yang diambil dari sarangnya oleh salah seorang sahabat”(Riwayat Abu Daud : 2675 dengan sanad sahih) 3. Menyenangkannya di saat menyembelih atau membunuhnya, karena Rasulullah s.a.w telah bersabda,: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan ihsan (berbuat baik) atas segala sesuatu, maka apabila kalian membunuh hendaklah berlaku ihsan di dalam pembunuhan, dan apabila kalian menyembelih hendaklah berlaku baik di dalam penyembelihan, dan hendaklah salah seorang kamu menyenangkan sembelihannya dan hendaklah ia mempertajam mata pisaunya” (Riwayat Muslim :no.1955) 4. Tidak menyiksanya dengan cara penyiksaan apapun, atau dengan membuatnyakelaparan, memukulinya, membebaninya dengan sesuatu yang ia tidak Akhlak Kepada Alam Semesta | 9
  • 11. mampu, menyiksanya atau membakarnya, karena Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam telah bersabda : “Seorang perempuan masuk neraka karena seekor kucing yang ia kurung hingga mati, maka dari itu ia masuk neraka karena kucing tersebut, disebabkan ia tidak memberinya makan dan tidak pula memberinya minum di saat ia mengurungnya, dan tidak pula ia membiarkannya memakan serangga di bumi” (Riwayat Bukhari no.3482)5. Boleh membunuh hewan yang mengganggu, seperti anjing buas, serigala, ular, kalajengking, tikus dan lain-lainnya, karena beliau telah bersabda: “ Ada lima macam hewan fasik yang boleh dibunuh di waktu halal (tidak ihram) dan di waktu ihram, yaitu ular, burung gagak yang putih punggung dan perutnya, tikus, anjing buas dan rajawali” (Riwayat Muslim no.1198). Juga ada hadits sahih yang membolehkan membunuh kalajengking dan mengutuknya.6. Boleh memberikan wasam ( tanda/cap) dengan besi panas pada telinga binatang ternak yang tergolong na‟am untuk maslahat, sebab telah diriwayatkan bahwasanya Nabi Muhammad s.a.w menandai pada telinga unta sadaqah dengan tangan beliau yang mulia. Sedangkan hewan lain selain yang tergolong na‟am (unta, kambing dan sapi) tidak boleh diberi tanda, sebab ketika Rasulullah Shallallahu „alaihi wa sallam melihat ada seekor keledai yang mukanya diberi tanda beliau bersabda, “Allah mengutuk orang yang menandai pada muka keledai ini” (Riwayat Muslim no.2117)7. Mengenal hak Allah pada hewan, yaitu menunaikan zakatnya jika hewan itu tergolong yang wajib dizakati.8. Tidak boleh sibuk mengurus hewan hingga lupa taat dan zikir kepada Allah. Sebab Allah telah berfirman: Akhlak Kepada Alam Semesta | 10
  • 12. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikankamu dari mengingat Allah. Dan (ingatlah), sesiapa yang melakukan demikian, maka merekaitulah orang-orang yang rugi” (Al-Munafiqun : 9)Rasulullah s.a.w pun telah bersabda berkenaan dengan kuda :“Kuda itu ada tiga macam.Kuda bagi seseorang menjadi pahala, kuda bagi seseorang menjadi pelindung dan kuda bagiseseorang menjadi dosa. Adapun kuda yang mendatangkan pahala adalah kuda seseorangyang dipangkal untuk fisabilillah, ia banyak berdiam di padang rumput atau di taman. Makaapa saja yang dimakan oleh kuda itu selama dipangkal di padang rumput atau di taman itu,maka pemiliknya mendapat pahala-pahala kebajikan. Dan sekiranya ia meninggalkannyalalu mendaki satu atau dua tempat tinggi, maka jejak dan kotorannya menjadi pahala-pahalakebajikan baginya. Maka dari itu kuda seperti itu menjadi pahala bagi pemiliknya. Kudayang diikat oleh seseorang karena ingin menjaga kehormatan diri (tidak minta-minta) dan iatidak lupa akan hak Allah s.w.t pada leher ataupun punggung kuda itu, maka kuda itumenjadi pelindung baginya. Dan kuda yang diikat (dipangkal) oleh seseorang karenakebanggaan, riya dan memusuhi orang-orang Islam, maka kuda itu mendatangkan dosabaginya” (Riwayat Al-Bukhari no. 2371)Itulah antara adab atau etika yang selalu dipelihara oleh seorang muslim terhadap hewankarena taat kepada Allah dan Rasulnya, sebagai pengamalan terhadap ajaran yangdiperintahkan oleh syari‟at Islam, syari‟at yang penuh rahmat, sayari‟at yang serat dengankebaikan bagi segenap makhluk, manusia ataupun hewan. Akhlak Kepada Alam Semesta 
  • 13. BAB III PENUTUPKESIMPULANManusia dituntut untuk berpikir dan merenungkan apa yang ada di langit dan bumi. Hal inibertujuan agar kehidupan mereka menjadi lebih baik dnegan memanfaatkan dan memeliharayang ada di sekelilingnya dengan baik.Sebagaimana manusia telah dipilih Allah SWT sebagaikhalifah di muka bumi. Dalam menggunakan akal, pikiran, dan dalam perenungannyamanusia tidak boleh melampaui apa yang digariskan oleh Allah.Interaksi manusia dengan alam lingkungan adalah ketundukan alam untuk membantu manusiadengan tetap menjaga keseimbangan dengan menempatkan manusia dan akhlak lingkunganpada posisinya masing-masing.Lingkungan harus diperlakukan dengan baik dan selalu menjaga, merawat, danmelestarikannya dengan kata lain bahwa berakhlak yang baik merupakan salah satumanifestasi dari etika.Akhlak kepada Alam semesta meliputi akhlak kepada lingkungan, tumbuhan, danbinatang.Sebagaimana kita harus menjaga dan merawat tumbuhan dan binatang dengan kasihsayang dan kelembutan.Akhlak kepada alam semesta dapat kita bangun dari diri kita masing-masing denganmemperhatikan keadaan sekarang yang memprihatinkan kita dapat menumbuhkan sebuahakhlak kepada alam semesta.Bagaimana menjaga tumbuhan, menyayangi binatang sertamemperhatikan lingkungan sekitar kita.Dengan menjaga dan melestarikan alam berarti kita telah menjalankan amanah yang diberikanoleh Allah SWT yakni sebagai khalifah di muka bumi. Akhlak Kepada Alam Semesta

Tidak ada komentar: