DI KURANJI Satu Keluarga Terserang Chikungunya
Padang – Warga Kota Padang diminta memperhatikan kebersihan lingkungan demi terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh serangan bakteri, virus dan nyamuk yang berbahaya. Satu keluarga asal Balaibaru Kecamatan Kuranji, didiagnosa terserang penyakit chikungunya.Menurut pengakuan salah seorang anggota keluarga, Antony kepada Singgalang, Selasa (27/12), ia terserang demam tinggi dengan tensi 90, pada tanggal 21 Desember lalu. Dengan kondisi ini, ia berobat ke bidan terdekat dan mendapatkan diagnosa menderita chikungunya.
“Keesokan harinya badan kembali normal, namun beberapa hari setelah itu kembali panas, dan seluruh tubuh pegal-pegal. Pergelangan tangan bengkak dan tak bisa digerakkan,” ujar Antony.
Hal yang sama juga dirasakan oleh anggota keluarganya yang lain. Ayah dari Antony pada saat yang sama juga merasakan hal yang sama. Hingga kemarin, keluarga Antony masih dalam keadaan lemah. Ayahnya mengalami sakit di bagian persendian kaki, bengkak dan tidak bisa digerakkan. “Begitu juga yang dirasakan oleh kakak saya. Bedanya, dia merasa sangat gatal-gatal di beberapa bagian anggota tubuh,” ujar Antony.
Penyakit chikungunya adalah penyakit yang disebabkan oleh virus chik yang dibawa oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk yang juga penular penyakit demam berdarah. Penyakit dapat menyebabkan nyeri pada sendi, rasa ngilu pada hampir seluruh bagian tubuh dan timbul bintik bintik merah pada kulit.
Penyakit chikungunya ini sering kali menyerang masyarakat dalam jumlah besar. Tidak menutup kemungkinan 90 % dari masyarakat dalam satu desa yang dapat menyebabkan lumpuh sementara.
Berdasarkan catatan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padang, Frisdawati, selama 2011 penyakit chikungunya belum mewabah dan angka penderitanya tidak sebanyak DBD. Meskipun disebabkan oleh nyamuk, chikungunya tidak berakibat kematian, namun membuat lumpuh dan mengganggu aktivitas penderitanya.
“Penyakit ini tidak ada obatnya. Namun bisa sembuh secara bertahap jika ketahanan dan stamina penderitanya baik,” ujar Frisdawati saat dihubungi Singgalang, kemarin.
Dijelaskannya, penularan demam chik (sebutan untuk penyakit chikungunya) terjadi apabila penderita yang sakit digigit nyamuk aedes aegypti yang sudah membawa virus chik, kemudian menggigit orang lain. Cara penularannya sama seperti pada umumnya penyakit yang bersumber dari nyamuk. Biasanya juga dapat menyebar dengan cepat ke tetangga sekitar dan bahkan kabupaten sekitar.
“Karena penyakit chikungunya ini vektornya sama dengan penyakit DBD, maka prinsip dasar pencegahannya juga sama dengan pencegahan pada penyakit DBD,” ujar Frisdawati. (405)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar