RANAH MINANG

Mounting created Bloggif Mounting created Bloggif

Selasa, 20 Maret 2012

KERAMIK DIKUBUR SEPERTI MAYAT

Warga Sarilamak, hampir ribuan jumlahnya, keluar rumah, Jumat malam pekan lalu. Kabar kabur berseliweran. Ada warga yang mendengar kabar, di belakang Bukit Limau ada orang yang mengubur mayat, pagi harinya. Sebagian warga dapat berita, ada mayat perempuan yang dikubur oleh aparat bermobil plat merah di sana.
Informasi ini tentu saja ini membuat cemas warga. “Kok, di kampung kami orang me­ngu­bur mayat tanpa kabar? Sementara, lokasi itu bukan lagi pekuburan. Itu tempat membuat batako!” ujar salah seorang warga yang masih kabur dengan informasi se­benarnya.
Kapolsek Harau, AKP Anita Setya Ningrum, bersa­ma tim Polsek Harau segera menuju lokasi yang diributkan warga itu. Benar saja, telah berduyun-duyun warga Sari­lamak menuju lokasi kuburan mini berukuran 1x1 meter, yang masih harum ditabur bunga mawar itu. Lokasinya tepat berada di bawah atap rumbia, tempat menyimpan batako.
Polisi memang bekerja dengan koordinasi yang opti­mal. Kasat Reskrim Polres Limapuluh Kota AKP Russir­wan yang sebelumnya telah berkoordinasi dengan Kapolres AKBP Partomo Iriananto, mengambil langkah-langkah penyidikan taktis. Kilat na­mun efektif.
Setelah berkoordinasi di TKP, Kasat Reskrim AKP Russirwan kemudian berko­odinasi dengan anggotanya. Ditemukan informasi bahwa mobil dinas plat merah Pan­ther Touring BA 1501 M bersama satu mobil lainnya, pagi Jumat itu yang mengu­bur di kuburan buatan.
Langsung, aba-abanya ke Kapolsek Harau, setiap tinda­kan yang dilakukan di lokasi peristiwa (TKP) AKP ‘Ayah’ Russirwan akan mengo­man­doi. “Jadi, sementara belum akan ada tindakan pengga­lian. Kawan-kawan wartawan, mari sama-sama kita ke atas, kita saksikan penggalian kuburan ini bersama-sama,” ujar Ayah dengan seksama.
Wartawan kemudian me­ngikuti AKP Russirwan ke arah kuburan buatan yang berada di ketinggian bukit itu. Di sana, telah menunggu Kapolsek Harau AKP Anita Setya Ningrum dan KasatPol PP Limapuluh Kota Nas­rianto dan Kasi Ops Kris La Deva.
Izin Pemilik
Siapa pemilik kendaraan plat merah BA 1501 M ini, ternyata tak susah dicari. Dialah Sigit, Kepala Lapas  Kelas II B Payakumbuh. AKP Russirwan kemudian segera mencari pemilik lahan tempat kuburan itu. Pemilik lahan, kemudian ikut datang ke lokasi. Lahan ini, ternyata milik seorang pengusaha bahan bangunan di Paya­kumbuh.
Saat, kuburan itu akan dibongkar, mobil dinas ini datang kembali ke lokasi. Sigit terlihat tergopoh-gopoh dengan wajah pasi ke kubu­ran. Saat akan dibongkar, kepada warga, petugas polisi dan aparat lainnya, Sigit kemudian bercerita.
“Bapak dan Ibu. Saya, melakukan penguburan kera­mik di bawah meja makan rumah dinas saya ini, sebab saran seorang paranormal di Bangkinang. Maaf. Saya be­tul-betul minta maaf. Keluar­ga saya, istri dan anak-anak serta saya sendiri diganggu oleh makhluk halus. Kami sudah tak tahan lagi,” ujar­nya.
Pengganti Kalapas sebe­lum­nya, Ali Syahbanna, yang pensiun Desember 2011 lalu, kembali mengatakan bahwa kuburan ini, lokasinya juga disarankan oleh paranormal tersebut.
“Saya benar-benar minta maaf. Tak ada maksud saya dan keluarga berbuat di luar kewajaran. Ini solusi, untuk kami yang selalu diganggu makhluk halus itu,” tukas Sigit.
Diceritakannya juga, anak­nya berkali-kali sejak Desem­ber lalu, melihat gadis berco­rak Belanda yang menghan­tuinya. Ini membuat mental anaknya drop. Makanya, ia berkonsultasi dengan teman. Akhirnya sampailah ia  beruru­san dengan salah seorang paranormal di Bangkinang.
Benar saja, kuburan kecil itu mulai dibongkar. Ternyata dalamnya setinggi lutut saja. Isinya, keramik-keramik putih yang sudah pecah-pecah diku­bur.
Nisannya saja menyerupai nisan kuburan manusia, na­mun ditulis dengan pena biasa. Entah apa tulisannya, juga tidak jelas. Sebab penggalian berlangsung malam hari, sekitar pukul 22.00 WIB.
Walinagari Sarilamak, Budi Febriandi, sempat ma­rah. “Kenapa hantu di Paya­kumbuh, dikubur di Sarila­mak?” katanya heran. Warga Sarilamak kemudian bubar teratur. Ternyata, isunya berubah. Kuburan palsu aki­bat takut hantu.

Tidak ada komentar: